Siapa itu ISIS-K dan mengapa mereka menyerang gedung konser Moskow?

 









Presiden Rusia Vladimir Putin dan media yang dikendalikan Rusia berupaya menyalahkan Ukraina atas serangan di Moskow pada Jumat (22/03).

Namun, kian banyak detail bermunculan tentang kelompok jihad ISIS-K yang mengeklaim sebagai biang kerok atas teror mematikan itu.

Siapa dan apa itu ISIS-K?

ISIS-K adalah singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria-Khorasan. Kelompok ini berafiliasi dengan organisasi global terlarang ISIS yang terfokus di Afghanistan, Iran, dan Pakistan.

ISIS-K menamai dirinya Khorasan karena nama itu identik dengan dari sejarah kekhalifahan Islam yang meliputi negara-negara tersebut juga Asia Tengah.

ISIS-K sendiri sudah eksis selama sembilan tahun tapi dalam beberapa bulan terakhir mereka menjadi jaringan paling berbahaya dari kelompok ISIS. ISIS-K dikenal punya jangkauan luas dengan reputasi kebrutalan dan kekejaman.

Seperti sisa-sisa kepemimpinan ISIS di Suriah dan Irak, ISIS-K menginginkan kekhalifahan Islam multinasional yang dipimpin dengan interpretasi yang super ketat dari Syariah Islam.

Di Afghanistan, ISIS-K melancarkan pemberontakan yang sporadis tapi mematikan melawan Taliban. ISIS-K menentang Taliban alasan ideologis.

 Apakah ISIS-K sebelumnya pernah melancarkan serangan?

Tahun 2021, ISIS-K menyasar proses evakuasi yang kacau di bandara Kabul dengan serangan bom bunuh diri. Korban jiwa kala itu mencapai 170 warga Afghanistan dan 13 anggota militer AS.

Pada tahun berikutnya, ISIS-K menyerang kedutaan Rusia di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang juga korban luka-luka.A

Keterangan gambar,Banyak korban jiwa melayang setelah bom diledakkan di tengah keramaian orang-orang yang tengah menunggu dievakuasi di bandara Kabul.

Serangan ISIS-K menyasar rumah sakit bersalin, stasiun bus, dan anggota polisi.

Pada Januari awal tahun ini, ISIS-K melancarkan dua serangan bom di sebuah pusat ibadah di Kerman, Iran, dan menewaskan hampir 100 warga lokal.

Di Rusia sendiri, ISIS-K melancarkan banyak serangan berskala kecil. Yang paling anyar adalah 2020. Tahun ini, FSB, agensi keamanan internal Rusia, menyebut telah menggagalkan beberapa plot teror ISIS-K. 

Siapa saja para penyerang Moskow?

Kantor berita milik negara Rusia mengatakan empat pria yang telah ditangkap dan dituntut merupakan warga Tajikistan, sebuah negara di Asia Tengah. Tajikistan sendiri dulunya adalah bagian dari Uni Soviet.

Terlihat jelas dari tampilan keempatnya yang babak belur dan memar-memar di pengadilan bahwa mereka diinterogasi secara kasar hingga pada titik penyiksaan.

Permasalahannya adalah, menurut norma-norma internasional, pengakuan mereka akan menjadi tidak berguna. Siapa pun akan mengatakan apa saja supaya berhenti disiksa, termasuk mengakui narasi yang tidak benar. 

Keterangan gambar,Dalerdzhon Mirzoyev, salah satu tersangka, muncul di pengadilan dengan bekas-bekas luka yang terlihat jelas.

Laporan-laporan muncul bahwa salah satu dari empat orang ini terlihat mengawasi gedung konser dengan seksama awal Maret.

Pada awal Maret pula AS memperingatkan Rusia ada ancaman teroris dalam waktu dekat di tempat umum. Kremlin mengabaikan peringatan itu dan menyebutnya sebagai “propaganda”.

Laporan lainnya menyebut sedikitnya dua dari tersangka tiba di Rusia baru-baru ini. Artinya ini adalah “tim gempur” yang dikirim ISIS-K dan bukan agen “mati suri” yang selama ini hidup di tengah-tengah masyarakat.

Kenapa ISIS-K menyerang Rusia?

Ada beberapa alasan.

ISIS-K menganggap sebagian besar dunia adalah musuh mereka. Rusia menempati posisi atas di daftar mereka bersama AS, Eropa, orang-orang Yahudi, orang-orang Kristen, Syiah, Taliban, dan seluruh pemimpin negara dengan mayoritas penduduk Muslim, yang disebut ISIS-K sebagai “orang-orang murtad”.

Sikap permusuhan ISIS terhadap Rusia bisa ditarik kembali ke perang Chechnya pada 1990-an dan awal 2000-an saat pasukan Moskow menghajar ibukota Chechnya, Grozny.

Baru-baru ini, Rusia memasuki perang sipil Suriah untuk mendampingi sekutu mereka, Presiden Bashar al-Assad.

Pasukan udara Rusia juga telah melancarkan banyak sekali pengeboman terhadap kelompok pemberontakan dan warga sipil – menewaskan tentara kelompok ISIS dan afiliasi Al-Qaeda dalam jumlah besar.

Di Afghanistan, ISIS-K memandang Rusia sebagai sekutu Taliban. Ini adalah alasan mereka menyerang kedutaan Rusia di Kabul pada 2022.

ISIS-K juga menyimpan dendam selama 10 tahun sejak pendudukan brutal Soviet di negara tersebut pada 1979-1989.

Selain itu, ada pula faktor dari internal Rusia.

Rusia, oleh ISIS-K, dipandang sebagai negara Kristen dan video yang diunggah ISIS-K setelah serangan Moskow menyebut-nyebut pembasmian orang Kristen.

Pekerja-pekerja migran asal Tajikistan dan negara Asia Tengah lainnya juga kerap menjadi korban pelecehan dan kecurigaan FSB yang berupaya mencegah serangan teror.

Terakhir, Rusia – negara yang kini terdistraksi akibat perang skala penuhnya dengan tetangganya Ukraina – bisa jadi menjadi target empuk bagi ISIS-K: persediaan senjata ada dan sistem keamanan negara sedang tidak maksimal.

Apa yang kita masih tidak tahu?

Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Misalnya, kenapa para penyerang bisa berkeliaran selama hampir sejam di sekitar gedung Crocus tanpa ada kesan tergesa-gesa?

Di sebuah negara dengan unsur kepolisian dan intelijen – seperti FSB – senantiasa ada di mana-mana, para teroris ini berperilaku seolah-olah mereka tahu tidak akan ada yang menginterupsi serangan mereka.SUMBER GAMBAR,EPA

Keterangan gambar,Aparat keamanan Rusia yang ekstensif tidak dapat menghentikan serangan.

Kemudian senjata-senjata yang digunakan – bukan sekadar pistol melainkan senapan serbu otomatis modern. Bagaimana mereka bisa memperoleh senjata ini lalu menyelundupkannya ke geudng konser tanpa terdeteksi?

Penangkapan mereka yang begitu cepat juga mengejutkan.

Tidak seperti banyak penyerang jihad dalam serangan serupa, para teroris Moskow tidak ada yang mengenakan rompi atau ikat pinggang bunuh diri – layaknya mereka yang lebih memilih mati ketimbang ditangkap.

Tetap saja tidak butuh waktu yang lama bagi otoritas Rusia – otoritas yang sama yang gagal menghentikan serangan teror paling parah dalam 20 tahun belakangan di pelupuk mata sendiri – untuk menangkap para tersangka dan mengadili mereka.

Semua ini memicu sebagian analis untuk berspekulasi bahwa ini adalah semacam serangan “orang dalam” Moskow untuk menghimpun dukungan populer terhadap perang Ukraina.

Kendati begitu, tidak ada bukti yang mendukung teori ini dan intelijen AS telah mengonfirmasi bahwa menurut mereka, ISIS berada di belakang serangan kejam ini.

Sumber : BBC Indonesia

 

.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel