Permintaan Maaf Pemkot Depok gegara Banjir di Cipayung Berbulan-bulan

 


Depok - Banjir di RT 04 RW 08, Kelurahan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, tak kunjung surut sejak 5 bulan lalu. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Depok menyampaikan permintaan maaf.

Ketua RT 04 RW 08, Kelurahan Cipayung, Naserih (46), menyampaikan banjir terjadi di wilayahnya sejak 5 bulan lalu. Sampai saat ini, banjir tersebut tidak juga surut.

"Jembatan itu jalur alternatif penghubung Bulak Barat dan Pasir Putih. Terdekat ya dari sini, tapi karena banjir otomatis jalurnya terputus," kata Naserih (46) kepada wartawan, Rabu (1/5).

Naserih mengatakan banjir yang merendam jembatan penghubung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih mulai mengganggu akses jalan sejak September 2023. Namun saat itu banjir masih surut dan jalan dapat kembali dilalui, berbeda dengan sekarang yang airnya tidak kunjung surut.

"Sekitar bulan September-Oktober air dari Sungai Pasanggrahan masih surut, jadi jalan masih bisa dilalui kendaraan. Terhitung dari November, air semakin meluap dan sampai hari ini belum surut," ucapnya.

Dia menyebut jalur alternatif yang menghubungkan Bulak Barat dan Pasir Putih tidak bisa dilewati secara permanen sejak akhir 2023. Kini, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter dari permukiman.

"Saat ini warga harus muter jalan karena tidak bisa lewat jembatan yang terendam banjir. Kawasan ini jadi sepi karena tidak ada yang berlalu lalang, pukul 21.00 WIB saja sudah seperti tengah malam," ujar Naserih.

Tertutupnya akses akibat banjir juga mempengaruhi ekonomi warga sekitar. Warga harus mengeluarkan biaya lebih tinggi karena harus memutar jalan.

"Akses ini sudah benar-benar putus sejak lima bulan lalu, jadi warga yang jualan harus memutar jalan jauh ke sana. Jadi mengeluarkan biaya lebih tinggi," katanya.

Naserih mengaku telah menghubungi berbagai pihak untuk menyampaikan keluhan dan laporannya. Namun hingga saat ini belum ada penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.

"Segala upaya sudah dilakukan mulai dari lapor ke Kelurahan, Kecamatan, bahkan sampai ke Wali Kota Depok. Jadi tinggal penyelesaiannya saja yang belum ada tindakan," ucap Naserih.

"Kalo dari Wali Kota Depok sudah ada dua mesin pengeruk atau ekskavator yang mendorong sampah keluar, tapi kurang cepat karena jalur pembuangan air kecil. Saat ini warga menunggu tindakan dari pihak-pihak terkait," imbuhnya.

Sebab Banjir Tak Kunjung Surut Sejak 5 Bulan Lalu

Naserih pun menjelaskan alasan wilayahnya masih direndam banjir sejak 5 bulan lalu. Dia menduga banjir tak surut lantaran penumpukan sampah.

"Penyebab banjir karena ada penyempitan badan Kali Pasanggrahan. Sampah dari pembuangan itu nggak bisa padat, terus turun ke badan Kali Pasanggrahan jadi air tidak ada celah air buat ngalir," ujarnya.

 

Sampah yang terus turun dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung semakin menumpuk, terutama di area jembatan. Badan Kali Pasanggrahan yang menyempit membuat air meluap ke area pemukiman warga.

"Sebelumnya Kali Pasanggrahan itu lebarnya 4-5 meter, saat ini cuma 1 meter karena penyempitan oleh sampah. Dua rumah warga terendam banjir dan pabrik tahu juga berhenti beroperasi karena banjir," kata Naserih.

Tak hanya bangunan, banjir juga merendam pemakaman warga di sekitar Bulak Barat Cipayung. Kebanyakan merupakan makam keluarga.

"Hampir 70% warga di Bulak Barat Cipayung ini penduduk asli, jadi dimakamkan di sini. Kini, banyak makam warga yang termakan oleh banjir," ujar Naserih.

Naserih menyebut, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mengungsi sejak bulan April lalu. Terhitung sudah 5 bulan banjir memutus permanen akses jalan warga sekitar.

Ngungsinya sudah dari bulan April pas puasa. Jadi saat orang-orang cari baju lebaran, di sini malah ngurusin rumah kebanjiran," kata Naserih.

5 Bulan Banjir Rendam Cipayung Depok, Warga Desak Pemerintah Bertindak
Naserih mengaku, hingga kini belum ada bantuan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait bagi korban banjir. Warga yang terdampak banjir baru mendapat bansos sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebanyak dua kali.

"Baru bantuan sembako dari Kemensos, terhitung dua kali pas puasa dan lebaran kemarin. Ini pemerintah sudah tau semua, jadi warga menunggu tindakannya dan solusinya saja," tandasnya.

Pemkot Depok Minta Maaf
Pemkot Depok pun bersuara atas banjir tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri menyampaikan permohonan maaf karena banjir mengganggu aktivitas warga

Dia memastikan pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengatasi banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan yang menghubungkan antara Kecamatan Cipayung dan Pasir Putih itu.

"Pertama kami mohon maaf dengan masyarakat yang terganggu dengan kondisi ini. Langkah awal yang kami ambil yaitu melakukan penyelesaian sementara dengan mengeruk sampah dan memperlebar kali yang mengecil akibat longsoran sampah," ucap Supian, dalam keterangan resmi, dilihat di situs resmi Pemkot Depok.

5 Bulan Banjir Cipayung Tak Kunjung Surut, Pemkot Depok Minta Maaf
Supian menyampaikan akan menambah alat berat untuk mengoptimalkan pengerukan sampah. Kemudian, lanjut dia, penanganan permanen sedang dilakukan kajian oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

"Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) juga harus meninggikan akses jalan, sehingga ketika air meluap akses tersebut tidak terendam lagi dan masih bisa dilewati," katanya.

"Kemudian, nantinya Kali Pesanggrahan akan kita hidupkan kembali, karena saat ini kondisinya sudah memprihatinkan. Kali ini orotitasnya bukan di Pemkot Depok saja tetapi juga otoritas Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, kita harus informasi kesana," tambah Supian.

Permintaan Maaf Pemkot Depok gegara Banjir di Cipayung Berbulan-bulan

"Hampir 70% warga di Bulak Barat Cipayung ini penduduk asli, jadi dimakamkan di sini. Kini, banyak makam warga yang termakan oleh banjir," ujar Naserih.

Naserih menyebut, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mengungsi sejak bulan April lalu. Terhitung sudah 5 bulan banjir memutus permanen akses jalan warga sekitar.

"Ngungsinya sudah dari bulan April pas puasa. Jadi saat orang-orang cari baju lebaran, di sini malah ngurusin rumah kebanjiran," kata Naserih.

5 Bulan Banjir Rendam Cipayung Depok, Warga Desak Pemerintah Bertindak
Naserih mengaku, hingga kini belum ada bantuan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait bagi korban banjir. Warga yang terdampak banjir baru mendapat bansos sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebanyak dua kali.

"Baru bantuan sembako dari Kemensos, terhitung dua kali pas puasa dan lebaran kemarin. Ini pemerintah sudah tau semua, jadi warga menunggu tindakannya dan solusinya saja," tandasnya.

 Sumber : 
detik.com

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel