Intip Garasi Kepala Bea Cukai Purwakarta yang Dicopot dari Jabatannya
Senin 13 2024
Edit
Jakarta - Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Hutahaean dituding tidak melaporkan LHKPN dengan benar. Berikut ini isi garasi Rahmady yang tercantum dalam LHKPN.
Rahmady Effendy Hutahaean (REH) disebut tidak melaporkan kekayaannya dengan benar di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh Pengacara dari Eternity Global Law Firm, Andreas.
Andreas mengaku dirinya khawatir jika bisnis yang dilakukan kliennya bagian dari dugaan tindak pidana korupsi kepada oknum Bea-Cukai tersebut. Bisnis tersebut dijalankan dalam rentan waktu 2017-2022.
Andreas menuding REH tidak melaporkan kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara sejak 2022. Berdasarkan info yang Andreas dapatkan, LHKPN REH dilaporkan terakhir kali 31 Desember 2022, dengan kekayaan sebesar Rp 6,5 miliar. Sebelumnya yang bersangkutan memiliki harta Rp 5,6 miliar, Rp 4,9 miliar dan Rp 3,5 miliar.
REH disebut memberikan modal usaha sebesar Rp 7 miliar kepada kliennya, namun yang bersangkutan tidak mengakui hal tersebut. Sebelumnya, REH sudah mendatangi Polda Metro Jaya dan melakukan klarifikasi atas tudingan memiliki harta Rp 60 miliar. Ia menegaskan uang tersebut adalah aset perusahaan dan bukan milik pribadi.
Mengacu pada laman LHKPN KPK, REH diketahui memiliki total harta sebesar Rp 6.395.090.149. Laporan itu terakhir disetor REH pada 22 Februari 2023 untuk periodik 2022.
Rahmady Effendy Hutahaean (REH) disebut tidak melaporkan kekayaannya dengan benar di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh Pengacara dari Eternity Global Law Firm, Andreas.
Andreas mengaku dirinya khawatir jika bisnis yang dilakukan kliennya bagian dari dugaan tindak pidana korupsi kepada oknum Bea-Cukai tersebut. Bisnis tersebut dijalankan dalam rentan waktu 2017-2022.
Andreas menuding REH tidak melaporkan kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara sejak 2022. Berdasarkan info yang Andreas dapatkan, LHKPN REH dilaporkan terakhir kali 31 Desember 2022, dengan kekayaan sebesar Rp 6,5 miliar. Sebelumnya yang bersangkutan memiliki harta Rp 5,6 miliar, Rp 4,9 miliar dan Rp 3,5 miliar.
REH disebut memberikan modal usaha sebesar Rp 7 miliar kepada kliennya, namun yang bersangkutan tidak mengakui hal tersebut. Sebelumnya, REH sudah mendatangi Polda Metro Jaya dan melakukan klarifikasi atas tudingan memiliki harta Rp 60 miliar. Ia menegaskan uang tersebut adalah aset perusahaan dan bukan milik pribadi.
Terkait ini, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea dan Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan internal kepada REH. Ia menyebut terjadi benturan kepentingan yang melibatkan keluarganya. Ia menyebut terjadi benturan kepentingan yang melibatkan keluarganya. Pihaknya menemukan dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan REH hingga akhirnya jabatan REH dicopot.
"Pencopotan REH dari jabatannya kami lakukan sejak Kamis, 09 Mei 2024 guna mendukung kelancaran pemeriksaan internal atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Dari hasil pemeriksaan internal kami, setidaknya didapati ada indikasi benturan kepentingan dan kemungkinan penyalahgunaan wewenang," ucap Nirwala.
"Pencopotan REH dari jabatannya kami lakukan sejak Kamis, 09 Mei 2024 guna mendukung kelancaran pemeriksaan internal atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Dari hasil pemeriksaan internal kami, setidaknya didapati ada indikasi benturan kepentingan dan kemungkinan penyalahgunaan wewenang," ucap Nirwala.
Isi Garasi Rahmady Effendi
Mengacu pada laman LHKPN KPK, REH diketahui memiliki total harta sebesar Rp 6.395.090.149. Laporan itu terakhir disetor REH pada 22 Februari 2023 untuk periodik 2022.
Dari total harta bernilai miliaran itu, aset paling besar berupa harta bergerak lainnya. Nilainya mencapai Rp 3.284.000.000 (Rp 3 miliaran). Aset terbesar kedua berupa tanah dan bangunan yang nilainya Rp 900 juta, diikuti harta lainnya Rp 703 juta, kas dan setara kas Rp 645 jutaan, surat berharga Rp 520 juta, serta alat transportasi dan mesin senilai Rp 343 juta.
Khusus isi garasi, aset yang nilainya paling kecil itu terdiri atas dua mobil dan satu motor. Berikut isi garasi Rahmady Effendi.
1. Mobil Toyota Hardtop tahun 1981, hasil sendiri senilai Rp 90 juta
2. Motor Honda K1H02N14LO (merujuk pada Vario) tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 8 juta
3. Mobil Honda CR-V tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 245 juta.
Sumber : detik.com
Khusus isi garasi, aset yang nilainya paling kecil itu terdiri atas dua mobil dan satu motor. Berikut isi garasi Rahmady Effendi.
1. Mobil Toyota Hardtop tahun 1981, hasil sendiri senilai Rp 90 juta
2. Motor Honda K1H02N14LO (merujuk pada Vario) tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 8 juta
3. Mobil Honda CR-V tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 245 juta.
Sumber : detik.com